Apakah kamu pernah merasa malas dan akhirnya menunda untuk membersihkan pup bayi? Yap, sebagian kamu mungkin pernah merasakan kondisi ini. Hal ini wajar karena aktivitas membersihkan pup bayi adalah suatu hal yang tidak mudah. Selain itu, kamu juga perlu melakukannya secara berulang sebanyak 3-12 kali dalam sehari dan setiap hari. Sungguh melelahkan dan ribet, ya?
Daftar Isi
ToggleWalaupun ribet, kamu tetap tidak boleh menunda membersihkan pup bayi. Bahkan, kamu juga tidak boleh sembarangan membersihkannya. Hal ini bisa berisiko buruk bagi si kecil. Oleh karena itu, perhatikanlah hal yang perlu dihindari saat membersihkan pup pada pakaian bayi. Apa saja itu? Simak penjelasannya di bawah ini
Sumber Gambar: Freepik
1. Tidak Segera Membersihkan PUP Bayi
Bayi biasanya pup 3-12 kali sehari. Frekuensi ini bergantung pada jenis makanan atau susu yang dikonsumsi, serta usia bayi. Pup bayi yang tidak segera dibersihkan berpotensi menyebabkan infeksi bakteri, infeksi jamur, dan ruam popok.Â
Nah, penumpukan pup ini tentu akan membuat si kecil merasa tidak nyaman dan rewel karena gatal dan perih. Wah, kamu pasti gak mau si kecil sampai rewel kesakitan kan? Oleh karena itu, kamu sebaiknya segera ganti popok si kecil setelah pup.
Baca Juga: Tips Menghilangkan Noda Pup pada Pakaian Bayi
2. Tidak Rutin Mengganti Popok
Sumber Gambar: Freepik
Popok bayi normalnya diganti 2-3 jam sekali. Alasannya agar pup dan urin bayi tidak terlalu menumpuk di popok Penumpukan pup ini bisa menyebabkan ruam popok pada bayi. Apa itu ruam popok? Kenapa ruam popok bisa terjadi?
Ruam popok (diaper rash) adalah peradangan dan iritasi di bagian kulit yang tertutup popok. Bagian kulit tersebut adalah daerah bokong, paha, dan selangkangan bayi. Bayi akan merasa gatal hingga perih pada kulit mereka. Nah, ruam popok ini bisa terjadi karena beberapa penyebab, yaitu:
- Kulit bayi bersentuhan dengan kotoran atau urin dalam waktu yang lama. Nah, kotoran dan urin tersebut mengandung zat yang menaikan pH kulit. PH kulit ini lah yang bisa mengeluarkan enzim perusak kulit. Enzim ini lah menjadikan kulit bayi menjadi iritasi hingga ruam.
- Pertumbuhan jamur dan bakteri yang cepat di popok yang kotor dan lembab. Hal ini tentunya akan menyebabkan infeksi jamur dan bakteri.Â
Baca Juga: Cari Tahu Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir Beserta Penyebabnya?
3. Tidak Mencuci Tangan saat Menyentuh Kulit Bayi
Cuci tangan mungkin adalah hal sepele. Namun, cuci tangan bisa mempengaruhi kesehatan bayi loh. Kok bisa sih?
Jadi tangan bisa dikatakan sebagai sumber penyakit karena tangan adalah sarang kuman, bakteri, dan virus. Selain itu, tangan menjadi media perpindahan dan penyebaran kuman, bakteri, dan virus.
Nah, kalau kamu tidak mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, maka kuman, bakteri, dan virus akan mudah berpindah ke bayi. Di sisi lain, daya tahan tubuh bayi masih sangat lemah sehingga bayi sangat rentan terserang penyakit. Oleh karena itu, cuci lah tangan mu sebelum menyentuh bayi.
Nah, definisi mencuci tangan di sini adalah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun. Jadi, cuci tangannya tidak sembarangan atau hanya sekedar menggunakan air saja ya.
4. Mengabaikan Area Lipatan Kulit Bayi yang Masih Lembab
Area lipatan di sekitar bokong bayi terkadang terhiraukan. Padahal kamu perlu memperhatikan area tersebut karena area lipatan sering terjadi ruam. Ruam ini terjadi karena ada gesekan antara kulit bayi.Â
Selain itu, area lipatan yang lembab menjadi habitat bakteri dan jamur. Bakteri dan jamur ini bisa memperburuk kondisi ruam pada kulit bayi. Oleh karena itu, kamu sebaiknya pastikan area tersebut sudah kering setelah membersihkan pup bayi.Â
Baca Juga: Kulit Bayi Sering Gatal? Simak Penyebab dan Cara Mengatasi Gatal Gatal pada Bayi di Sini!
5. Mencuci Pakaian Bayi Bersamaan dengan Baju Dewasa
Sumber Gambar: Canva
Pakaian bayi dan dewasa dicuci bersamaan bisa berisiko buruk terhadap kulit bayi. Alasannya karena pakaian dewasa biasanya dicuci menggunakan detergen umum. Nah, detergen ini biasanya mengandung pewangi buatan, pemutih, pelembut, dan zat non-hypoallergenic. Kandungan-kandungan ini bisa berdampak pada kulit bayi, seperti gatal, alergi dan iritasi.
Disisi lain, deterjen khusus bayi adalah detergen hypoallergenic yang kandungan-kandungannya aman untuk kulit bayi yang sensitif. Oleh karena itu, kamu sebaiknya mencuci pakaian bayi secara terpisah dengan pakaian dewasa.
Kesimpulan
Jika bayi pup, maka kamu sebaiknya segera membersihkannya secara rutin, tanpa ditunda. Hal ini menghindari risiko terjadinya infeksi jamur, infeksi bakteri, hingga ruam popok. Kemudian, cucilah tangan mu menggunakan sabun sebelum membersihkan pup bayi. Tujuannya untuk memutus rantai penyebaran kuman, bakteri, dan virus kepada si kecil.Â
Selain itu, pastikan juga area lipatan bokong dalam keadaan kering setelah membersihkan pup bayi. Alasannya karena tempat yang lembab adalah tempat yang disukai oleh jamur dan bakteri penyebab infeksi dan ruam. Terakhir, pisahkanlah mencuci pakaian bayi dengan pakaian dewasa. Kamu sebaiknya mencuci pakaian bayi menggunakan detergen khusus yang aman untuk bayi.
Sayangnya, cuci secara terpisah ini cukup ribet. Kamu perlu melakukan proses mencuci 2 kali. Apalagi jumlah pakaian bayi sangat banyak yang harus dicuci setiap harinya. Solusinya, kamu bisa menyerahkan pakaian si kecil ke laundry khusus pakaian bayi. Laundry tersebut umumnya sudah menggunakan deterjen yang aman untuk bayi. Kamu cukup klik link di bawah ini, tumpukan pakaian bayimu bersih dan aman untuk si kecil tanpa ribet.
Order Laundry Perlengkapan Bayi
Referensi
- Alodokter. Diakses pada 2023. Amankah Jika Bayi Baru Lahir Sering BAB?
- Halodoc. Diakses pada 2023. Kenali Jenis Infeksi Jamur pada Bayi dan Cara Mengatasinya
- Klik Dokter. Diakses pada 2023. Pentingnya Cuci Tangan Sebelum Sentuh Bayi
- Cetaphil. Diakses pada 2023. TIPS MUDAH MERAWAT KULIT BAYI YANG BARU LAHIR
- Hello Sehat. Diakses pada 2023. 8 Rekomendasi Deterjen yang Bagus dan Aman untuk Mencuci Baju Bayi
- Siloam Hospitals. Diakses pada 2023. Ruam Popok (Diaper Rash) – Penyebab, Gejala, & Penanganannya
Sumber Feature Image: Freepik