Banyak orang tua yang belum mengetahui bahwa terdapat berbagai macam jenis – jenis pup bayi. Warna dan karakteristik pup bayi dapat berubah – ubah tergantung usia, kondisi kesehatan, serta jenis makanan yang dikonsumsi. Â
Daftar Isi
ToggleMengenal karakteristik pup bayi perlu diketahui orang tua agar dapat memantau keadaan bayi yang sehat atau perlu segera dikonsultasikan ke dokter. Berikut beberapa jenis pup bayi yang perlu diketahui orang tua:
1. BAB Bayi yang Baru Lahir
Bayi baru lahir pada usia 1 – 3 hari akan mengeluarkan mekonium, yaitu kotoran khas bayi baru lahir berwarna hijau kehitaman yang terdiri dari cairan ketuban yang tertelan bayi saat dalam kandungan beserta lendir. Walau terlihat mengkhawatirkan, hal ini ternyata normal dan menandakan pencernaan bayi yang sehat.Â
Setelah usia tiga hari, warna kotoran bayi akan berubah menjadi hijau kecokelatan yang menandakan bayi sudah siap mencerna ASI. Secara bertahap lama – kelamaan kotoran bayi akhirnya akan berubah menjadi kuning gelap.
Apabila warna pup yang kehitaman terus berlanjut hingga beberapa hari setelahnya, sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan dokter.
2. BAB Bayi yang Meminum Susu Formula
Pup bayi yang meminum susu formula akan memiliki warna kuning gelap hingga kecokelatan disertai tekstur yang lebih lengket atau kental. Frekuensi BAB biasanya lebih jarang namun volumenya lebih banyak dan baunya lebih menyengat. Hal ini dikarenakan bayi baru lahir belum mampu mencerna susu formula sepenuhnya.
Namun, hal ini masih dikatakan normal. Yang harus diwaspadai adalah bila bayi ternyata alergi terhadap susu formula atau disebut intoleransi laktosa. Pup bayi dengan alergi ini akan berwarna kuning pucat, tekstur cair/diare, serta bayi rewel karena banyak gas di dalam perutnya.Â
Baca Juga: Ketahui 6 Hal Penyebab Bayi Gumoh Setelah Minum Susu Formula
3. BAB bayi yang Meminum ASI
Pup bayi yang meminum ASI akan memiliki warna kuning keemasan hingga cokelat kehijauan. Teksturnya juga lebih lembut atau encer yang sering kali disalah-artikan orang tua sebagai tanda – tanda diare.
Tidak perlu khawatir bila pup agak encer dan kekuningan pada bayi yang meminum ASI karena ini masih dalam batas normal. Biasanya pup yang sehat juga tidak berbau pada bayi yang meminum ASI.
4. BAB Bayi yang Sangat Cair
Apabila pup bayi sangat cair hingga terlihat berair, barulah orang tua bisa mulai menjadwalkan konsultasi dengan dokter untuk memeriksa apakah ada tanda – tanda diare.Â
Selain pup yang berair, tanda – tanda diare bisa berupa warna hijau gelap yang melebihi biasanya, berbau busuk, berdarah atau berlendir, frekuensi sering, dan bayi rewel. Beberapa penyebab mengapa bayi mengalami diare adalah:
- Infeksi pada saluran pencernaan bisa terjadi akibat daya tahan tubuh belum cukup kuat melawan virus atau bakteri yang terkonsumsi. Masuknya virus atau bakteri ini bisa jadi karena susu yang dikonsumsi, kebersihan, ataupun kontak dengan orang lain.
- Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan pencernaan bayi untuk mencerna protein pada susu terutama susu sapi. Biasanya terjadi pada bayi yang tidak cocok dengan susu formula atau bayi yang meminum ASI dari ibu yang mengkonsumsi susu sapi.
- Efek makanan yang dikonsumsi ibu juga bisa memaparkan alergi atau sensitivitas tertentu kepada bayi karena terserap melalui ASI. Maka itu, ibu harus menghindari beberapa makanan selama masa menyusui seperti susu sapi, makanan pedas, serta minuman berkafein seperti kopi, soda, dan teh.
5. BAB Bayi Keras dan Bulat
Pup bayi yang keras dan bulat bisa saja menandakan konstipasi atau sembelit, apalagi bila frekuensinya jarang yaitu kurang dari 3 kali dalam seminggu. Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti:
- Perubahan dari makanan cair ke padat, biasanya terjadi pada bayi yang baru memulai MPASI. Padukan MPASI yang banyak mengandung serat untuk mengatasi sembelit ini.
- Bayi kekurangan cairan yang dibutuhkan untuk pencernaan. Perhatikan asupan cairan bayi. Bila bayi sudah memasuki MPASI, bisa padukan cairan melalui jus dan makanan berkuah.
- Pemilihan susu formula yang kurang tepat. Tidak semua bayi cocok dengan kandungan susu formula. Bisa jadi karena alergi pada susu formula ataupun alergi hanya pada sebagian bahannya. Maka itu, orang tua juga dapat mempertimbangkan susu formula yang cocok serta mengikuti panduan konsumsi susu formula yang tepat.
Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Orang Tua Mengenai BAB Bayi
BAB bayi penting untuk menjadi perhatian orang tua karena dapat menjadi indikator kesehatan bayi. Selain jenis – jenis pup pada bayi, hal – hal berikut juga dapat menjadi acuan bagi orang tua untuk menjaga kesehatan bayi:
1. Mengetahui Arti Warna pada BAB Bayi
Warna BAB bayi dapat menandakan banyak hal dari kondisi kesehatan bayi. Walaupun begitu, perubahan warna pup bukan berarti bayi sedang sakit, terdapat juga perubahan warna yang normal.Â
Perhatikan perubahan warna berikut untuk mengetahui apa yang sedang dialami bayi:
- Konsistensi pup yang lebih padat dan frekuensi yang berkurang biasa terjadi pada bayi yang diberikan makanan yang lebih padat dari biasanya. Warna pup juga bisa berubah menjadi kehijauan. Hal ini adalah hal yang wajar terjadi.
- Apabila banyak zat besi yang dikonsumsi bayi seperti yang ada pada protein hewani, protein nabati, serta beberapa jenis buah – buahan maka pup bayi akan berubah warna kecokelatan. Hal ini juga merupakan perubahan warna yang wajar
- Apabila warna pup bayi berwarna pucat hingga putih, bisa jadi ada masalah pada bagian hati dan empedu. Kejadian ini juga biasa terjadi pada bayi yang mengalami penyakit kuning. Hal ini harus dikonsultasikan pada dokter.
- Apabila pup berwarna hitam, merah, darah, hingga terdapat lendir, hal ini bisa menunjukkan adanya luka atau masalah pada pencernaan bayi. Segera jadwalkan untuk konsultasi dengan dokter.
2. Amati Tanda-Tanda Diare pada Bayi
Diare bisa jadi indikator yang sangat penting bagi kesehatan bayi. Diare ditandai dengan pup yang cair, frekuensi yang melebihi biasanya, serta bau yang busuk. Bayi juga biasanya akan rewel pada kondisi ini karena banyak gas dalam perutnya.
Karena mengeluarkan banyak cairan, hal yang harus diwaspadai dari diare adalah dehidrasi yaitu kekurangan cairan. Dehidrasi bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dan membahayakan bayi. Berikan asupan cairan yang lebih banyak saat bayi diare dan segera konsultasikan ke dokter.
3. Segera Bersihkan BAB di Popok atau Perlengkapan Bayi Anda
Pada keadaan bayi sehat maupun sakit, popok bayi harus sering dibersihkan dan dalam keadaan kering. Setidaknya, periksa popok bayi setiap 4 jam sekali atau segera ganti bila popok terasa penuh.Â
Begitu juga dengan perlengkapan bayi seperti selimut, tempat tidur, pakaian, hingga mainan – mainan bayi. Hal ini dikarenakan bakteri dapat berkembang dengan cepat bila tidak segera dibersihkan dan membahayakan untuk kesehatan bayi.
Baca Juga: Cara Mencuci Popok Kain Bayi yang Tepat
Begitulah jenis – jenis pup bayi yang perlu diperhatikan orang tua. Selain mengetahui jenis – jenisnya, orang tua juga harus telaten untuk menjaga kebersihan bayi agar terhindar dari penyakit.
Untuk mempermudah menjaga kebersihan popok, pakaian, dan perlengkapan bayi lainnya, orang tua dapat mempercayakan kebersihannya pada laundry perlengkapan khusus bayi D’Purple.
Order Laundry Perlengkapan Bayi
Simak Artikel lainya tentang Seputar bayi dan tips kehamilan lainya, atau baca artikel di bawah